B. Sarana dan Peralatan Budi Daya (Pembesaran) Ikan Konsumsi

 Sarana dan Peralatan Budi Daya (Pembesaran) Ikan Konsumsi


1. Bahan


a. Benih

Benih ikan yang unggul diperoleh dari induk yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan dibudidayakan.








b. Pakan

Pakan memegang peranan penting dalam budi daya pembesaran (ikan konsumsi). Dengan manajemen pakan yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran sesuai target.

Pakan menentukan keberhasilan budi daya pembesaran ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan, proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

1) Pembesaran ikan secara ekstensif  yaitu teknik pembesaran ikan yang hanya mengutamakan pakan alami yang terdapat dalam kolam budi daya. Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan akan sangat menentukan tumbuhnya pakan alami. Pembesaran
dapat dilakukan pada kolam tergenang dan di sawah.

2) Pembesaran ikan secara semi intensif  yaitu pembesaran ikan yang lebih mengutamakan pakan alami yang terdapat pada kolam dan dengan tambahan pakan buatan yang tidak lengkap dari kandungan gizinya seperti dedak. Pembesaran dilakukan di kolam air tenang.

3) Pembesaran ikan secara intensif yaitu teknik pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya mengandalkan pakan buatan dan tambahan pakan alami.







c. Pupuk

Pupuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai pakan alami. Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk alami/kandang dan buatan.







d. Air

Air mempunyai peranan penting dalam budi daya ikan. Air sebagai media budi daya harus mempunyai persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan baik. Pengeloaan kualitas air merupakan cara pengendalian kondisi lingkungan air di dalam kolam budi daya sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup biota budi daya.






e. Kapur

Kapur digunakan untuk mempertahankan kestabilan keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacam-macam diantaranya kapur pertanian (kalsit dan dolomite) serta kapur aktif.







f. Obat-obatan

Kegiatan budi daya terkadang mengalami kendala, salah satunya kendala penting adalah serangan hama dan penyakit yang dapat menggangu proses pertumbuhan dan perkembangan biota budi daya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan hama dan penyakit, bisa jenis alami dan buatan.







2. Peralatan

- Penggaris
-Serokan lamit/jaring
-Alat sortir
-Timbangan
- Tudung saji


3. Wadah Budi Daya Ikan Konsumsi


a. Kolam

Terdapat 3 sistem budi daya ikan yang biasa dilakukan:

1) Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tanah.
2) Semi intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang bagian dinding dan pematangnya terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah. 
3) Intensif, kolam yang keseluruhan bagiannya terbuat dari tembok. 

 Selain berdasarkan sistem budi dayanya, jenis kolam ditentukan berdasarkan proses budi daya dan fungsinya. Jenis kolam yang dibuat yaitu kolam pemijahan, penetasan, pemeliharaan/Pembesaran, dan pemberokan induk.








b. Bak

Bak merupakan wadah budi daya ikan yang dapat digunakan untuk usaha budi daya. Bak digunakan sesuai dengan usaha budi daya dengan bahan pembuatan terbuat dari plastik/terpal, fiber dan beton.

Desain dan konstruksi bak terpal/plastik disesuaikan dengan beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1). Jenis ikan konsumsi yang akan dibudidayakan. 
2). Tahapan budi daya pembenihan atau pembesaran.
3). Keseimbangan antara volume air dan penyangga bak harus kuat.
4). Dasar peletakan untuk bak terpal/plastik harus rata agar tidak mudah bocor. Hal ini bisa dilakukan dengan meratakan tanah terlebih dahulu kemudian diberikan sekam.
5). Ukuran bak disesuaikan dengan ketersediaan lahan.
6). Distribusi air dan pengeluaran limbah produksi.
7). Adanya jalur panen dan akses pengelolaan ikan.







c. Akuarium

Akuarium merupakan wadah budi daya ikan yang terbuat dari bahan kaca.







d. Keramba jaring apung dan keramba jaring tancap

Keramba jaring apung merupakan wadah budi daya di perairan umum. Budi daya ikan dengan keramba merupakan alternatif budi daya yang sangat potensial bisa dikembangkan, mengingat daerah perairan di Indonesia yang sangat luas. Perairan yang bisa dimanfaatkan termasuk perairan darat dan laut.


Persyaratan teknis yang harus diperhatikan adalah:

1) Arus air, diusahakan tidak terlalu kuat namun tetap ada supaya terjadi pergantian air dan oksigen dengan baik, serta dapat menghayutkan sisa makanan dan kotoran. 

2) Bebas dari pencemaran, adanya penambahan benda/materi ke dalam perairan dapat menimbulkan perubahan kualitas air sehingga mengurangi fungsinya.

3) Kualitas air, perairan yang dipilih harus memiliki kualitas air yang memenuhi persyaratan untuk pertumbuhan ikan.

4) Kontruksi keramba jaring apung terdiri dari kerangka, pelampung, pengikat, jangkar, kantong jaring, pemberat, tali nilon, dan tambang.





Komentar